Seperti
diketahui Kain khas Indonesia merupakan salah satu kain yang terindah di dunia.
Keindahan tersebut pun terlihat dari warna serta motifnya yang serasi, unik,
dan rumit. Dalam pewarnaan teknik traditional mereka menggunakan pewarna alami.
Tahukah kalian, bahwa pewarnaan alami membuat warna pada kain menjadi tahan lama
dan menjadikan kain lebih mahal. Pewarna alami dapat diperoleh dari hewan
ataupun tumbuhan yang berasal dari akar, batang, biji, daun, buah, kulit dan
bunganya. Berikut 15 pewarna alami pada kain:
1. Tarum (Indigofera Tinctoria)
1. Tarum (Indigofera Tinctoria)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Famili : Fabanceae
Tarum atau tom merupakan tanaman khas dari Indonesia bagian barat. Warna
alami yang dihasilkan oleh tarum adalah warna biru, warna tersebut diperoleh
dari rendaman daun tarum dalam jumlah yang banyak selama semalam. Air
rendamannya kemudian direbus dan dikeringkan setelah itu barulah pewarna alami
ini dapat digunakan sebagai pewarna kain. Tanaman ini dibudidayakan dengan cara
stek, Bila setek telah mencapai 14-18 hari akan tumbuh tunas, dan pada usia
empat bulan mulai dapat dipetik daunnya dan dapat langsung dijual kepada
pengolah tarum untuk dibuat zat pewarna.
2. Pinang (Areca Cathecu)
2. Pinang (Areca Cathecu)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Famili : Arecaceae
Pinang adalah tanaman yang banyak tersebar di berbagai daerah Indonesia.
Warna alami yang dihasilkan oleh pinang adalah warna merah, warna tersebut
diperoleh dari tumbukkan halus biji buah pinang tua. Tanaman ini dibudidayakan
dengan cara ditanam, penanamannya membutuhkan waktu yang lama, karena tumbuhan
ini seperti pohon kelapa, maka dari itu tanaman ini baru dapat dimanfaatkan
apabila tanaman ini sudah cukup besar.
3. Safflower (Crocus Sativus)
3. Safflower (Crocus Sativus)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Famili : Iridaceae
The safflower atau saron atau bunga kuma-kuma merupakan tanaman yang
berasal dari Asia Barat Daya. Warna alami yang dihasilkan dari bunga kuma-kuma
yaitu kuning keemasan, yang dapat dijadikan sebagai pewarna alami pada kain.
4. Kunyit (Curcuma domestica)
4. Kunyit (Curcuma domestica)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Famili : Zingiberaceae
Kunyit adalah tanaman asli dari daerah Asia Tenggara. Warna alami yang
dihasilkan dari umbi atau rimpang yaitu kuning hingga jingga yang dapat
dijadikan sebagai pewarna alami pada kain. Kunyit diparut hingga halus kemudian
parutan kunyit direbus dan didiamkan hingga tidak panas. Tanaman ini dapat
dibudidayakan dengan cara di stek rimpangnya dengan syarat bibit rimpang harus
cukup tua.
5. Suji (Dracaena angustifolia)
5. Suji (Dracaena angustifolia)
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Famili : Dracaenaceae
Tumbuhan yang termasuk dalam tumbuhan perdu ini banyak
dimanfaatkan orang sebagai pewarna alami baik untuk makanan maupun textile.
Warna alami yang dihasilkan dari tumbuhan ini yaitu warna hijau. Warna tersebut
diperoleh dengan cara menumbuk halus daun suji kemudian diberi air dan
didiamkan selama semalam. Tanaman ini dapat dibudidayakan dengan cara okulasi, selain akan menghasilkan
bibit yang baik juga mudah cara pembibitannya.
6. Kulit manggis (Garcinia mangostana)
6. Kulit manggis (Garcinia mangostana)
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas :
Dicotyledonae
Famili :
Guttiferae
Merupakan tanaman asli dari Asia Tenggara,
tepatnya semenanjung Malaya. Tetapi saat ini tanaman manggis banyak tumbuh di
Negara-negara tropis. Kebanyakan orang mengenal manggis karena buahnya yang
enak, tetapi tahukah kamu kalau kulit buah manggis dapat dimanfaatkan sebagai
pewarna alami?ya, warna alami yang dihasilkan dari kulit manggis yaitu biru,
ungu dan merah. Warna alami tersebut diperoleh dengan cara menumbuk halus kulit
manggis kemudian bubuk kulit manggis direndam menggunakan etanol dan
dikeringkan.
7. Angsana
7. Angsana
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Famili : Fabaceae
Tanaman yang memiliki nama lain sonokembang ini termasuk tanaman
penghasil kayu berkualitas baik. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah hutan
hujan tropika, tetapi sekarang pertumbuhannya semakin menurun tajam. Warna
alami yang dihasilkan oleh kayu angsana yaitu warna merah sedangkan daunnya
berwarna coklat kekuningan. Warna dan motif serat kayunya yang indah
kemerah-merahan, menjadikan kayu sonokembang sebagai kayu pilihan untuk
pembuatan mebel, kabinet
berkelas tinggi, alat-alat musik, lantai parket, panil kayu
dekoratif, gagang peralatan, dan meja berharga mahal. Pembudidayaannya tidaklah rumit, Pohon
ini mudah diperbanyak dengan biji maupun dengan stek cabang dan rantingnya.
Diperbanyak melalui stek karena cepat tumbuhnya.
8. Kesumba (Bixa Orellana)
8. Kesumba (Bixa Orellana)
Kingdom : Plantae
Famili : Bixaceae
Tumbuhan ini termasuk tumbuhan perdu yang berasal dari Amerika tropis.
Tahukah anda, kalau tanaman ini merupakan tanaman untuk pembuatan bahan dasar
pewarna lipstick. Warna alami yang dihasilkan dari biji kesumba yaitu warna
merah atau kuning.
9. Akar mengkudu (Morinda citrifolia)
9. Akar mengkudu (Morinda citrifolia)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Famili : Rubiaceae
Tanaman ini berasal dari Asia Tenggara. Kebanyakan orang memanfaatkan
buah ini sebagai tanaman obat. Tetapi tanaman ini juga dapat dimanfaatkan
sebagai pewarna alami. Warna yang dihasilkan dari akar mengkudu ini yaitu warna
merah kecoklatan.
10. Secang (Caesalpinia sappan)
10. Secang (Caesalpinia sappan)
Kingdom : Plantae
Divisi : magnoliphyta
Kelas : Magnoliopsida
Famili : Fabaceae
Tanaman perdu yang
berasal dari Asia Tenggara banyak ditemukan di Indonesia. Hingga abad ke 17 kayunya menjadi perdagangan
ekspor rempah-rempah ke berbagai dunia. Rebusan dari kayunya yang
memberi warna merah gading banyak dimanfaatkan
untuk pengecatan, bahan
anyaman, pewarna makanan dan minuman serta tinta.
11. Getah gambir
11. Getah gambir
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Famili : Rubiaceae
Gambir merupakan tanaman khas Indonesia. Gambir yaitu sejenis getah yang
telah dikeringkan dari ekstrak remasan daun dan ranting tumbuhan. Warna merah
tua hingga kecoklatan yang dihasilkan dari tumbuhan ini, menjadikan getah
gambir sebagai pewarna alami yang dapat digunakan pada kain.
12. Kulit kayu tingi (Peltophorum pterocarpum)
12. Kulit kayu tingi (Peltophorum pterocarpum)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Famili : Fabaceae
Tidak diketahui pasti darimana asal tanaman ini, tetapi tanaman ini biasa
tumbuh di daerah tropis dan hutan hujan. Tanaman ini memang dikenal sebagai
pewarna alami pada textile. Warna alami yang dihasilkan dari kulit kayu dan
getahnya yaitu merah dan hitam. Selain sebagai pewarna, masyarakat juga
memanfaatkan tanaman ini untuk mengawetkan jala, tikar dan layar perahu.
Kayunya dimanfaatkan sebagai batu bara dan kayu bakar.
13. Ketapang (Terminalia catappa)
13. Ketapang (Terminalia catappa)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Famili : Combretaceae
Tanaman ini merupakan tanaman asli Asia Tenggara dan penyebarannya hampir
di seluruh Asia Tenggara. Tanaman ini memang sudah banyak dikenal orang sebagai
pewarna alami. Warna hitam yang dihasilkan oleh daun dan kulit kayunya di
manfaatkan masyarakat sebagai pewarna alami pada textile dan sebagai warna
tinta. Kayunya menghasilkan warna kuning kecoklatan hingga warna zaitun dan
dapat dimanfaatkan sebagai pembuatan perahu. Tanaman ini tumbuh subur di daerah
pesisir dan dataran rendah.
14. Jati (Tectona grandis)
14. Jati (Tectona grandis)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Famili : Lamiaceae
Kayu jati dikenal sebagai kayu bermutu tinggi. Penyebaran tanaman ini di
daerah India, hingga Asia Tenggara. Kayu jati mengandung semacam minyak dan
endapan di dalam sel-sel kayunya, sehingga dapat awet digunakan di tempat
terbuka meski tanpa divernis; apalagi bila dipakai di bawah naungan atap, maka dari itulah kayu jati dikenal
sebagai pembuatan mebel dan kayunya dapat digunakan untuk pembuatan perahu.
Daunnya yang muda dapat dimanfaatkan sebagai pewarna alami. Warna yang
dihasilkan dari daun jati yaitu warna merah kecoklatan.
15. Menteng (Baccaurea racemosa)
15. Menteng (Baccaurea racemosa)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Famili : Phyllanthaceae
Tanaman yang mulai langka ini merupakan tanaman buah
musiman yang berasal dari Asia Tenggara. Buahnya yang segar dan sedikit masam
banyak disukai oleh masyarakat. Tapi tahukah anda, bahwa tanaman ini juga dapat
dimanfaatkan sebagai pewarna alami. Kayu dan kulit buahnya menghasilkan warna
hijau yang dapat digunakan sebagai pewarna alami pada textile. Kayunya pun
memiliki kualitas yang cukup bagus sebagai mebel dan pembuatan perahu.
Pengetahuan yang bermanfaat. Harusnya semua tekstil diwajibkan pakai pewarna alami. Pewrna kimia sgt mencemari sungai / air tanah kita. Kita berdosa telah mencemari air dgn zat pewarna kimia. (Ida Bagus Radendra, Bali. Email : ibradendra@yahoo.com)
ReplyDeleteMantap sangat bermanfaat bagi kls 5 (LIMA)
Deleteluar biasa,,,, thank buat infonya , GOD BLESS YOU ,
ReplyDeletesangat bermanfaat....makasih ata infonya
ReplyDeletemantap boleh di coba ;0 smkn 33 gading
ReplyDeleteSilahkan mas, terima kasih telah berkunjung :)
DeleteMisalnya cari pewarna pakaian di mana yah??? Di tiki kelontong atau di pasar???,bingung cari pewarna hitam.....mau dicampur es cincau jualan saya wkwkwkwk,udh buka 112 gerai dijakarta...silahkan beli.....
ReplyDeleteternyata semua warna dapat diperoleh secara alami ya
ReplyDeleteMakasih gaaan
ReplyDeleteMakasih gaaan
ReplyDeleteWaoowww... Ini hrs dikembangkan dan bisa kerjadama dengan petani nih. Pewarna alami sangat ramah lingkungan... Sippp... Trimakasih ilmunya
ReplyDeleteHmmmmmm tapi susah bikinnya, yg diutarakan cuma secara garis besar sedang saya mencoba membuatnya dah 5 kali gak berhasil. Mohon kasih tahu cara yg benar
ReplyDeleteSetau sy pewarna alami yg bisa stabil (tdk berubah warna & tidak luntur) hanya ada 5 jenis, yaitu indigofera, tingi, merbau, jolawe & tegeran. Selain 5 pewarna tsb biasanya kain akan luntur atau berubah warna.
ReplyDelete5 jenis di atas pun sistem pewarnaannya hrs melalui proses penguncian/fiksasi menggunakan tawas, kapur atau tunjung. Masing2 penguncian akan menghasilkan warna yg berbeda.
Terima kasih ilmunya kak
DeleteLumayan dapat pencerahan
ReplyDeleteLumayan dapat pencerahan
ReplyDeleteLumayan dapat pencerahan
ReplyDeleteApakah ada kursus utk peserta perorangan tentang zat pewarna alam dan cara pembuatan /cara pencelupan pada tekstil di kota Jogja dsk ? TK
ReplyDeleteuntuk kursus pewarna alam silakan kontak toyib --> +6285647032537. Terima kasih
DeleteKlo mau dapat warna hitam dr apa ya guys
ReplyDeleteLengkap gw suka ini jadi gak perlu bolak balik cari ke web web lain good job
ReplyDelete