header photo anigif_zps2629cc65.gif

Thursday, August 15, 2013

Pariwisata dan Perubahan Pola Pikir Masyarakat


Memang selalu ada dua sisi dalam setiap pilihan begitu juga dengan pariwisata, disatu sisi membantu memperbaiki perekonomian warga sekitar dan disisi lain perubahan pola pikir masyarakat akan sebuah destinasi.
Kebutuhan akan materi adalah satu faktor utama perubahan.
___________________________________________________________________
Apa tujuan kita mendatangi suatu tempat?
-hanya bersenang-senang dan mengatakan pada orang bahwa kita pernah kesana?
-atau kita ingin belajar dan membuka mata?

Jika opsi kedua yang menjadi pilihan, maka ayo kita buka mata lebar-lebar bahwa Indonesia sekarang mengalami krisis identitas bangsa.

Buktikan dengan datang kebeberapa tempat wisata yang ada di Indonesia, saya banyak menemukan perubahan sosial yang ditimbulkan setelah tempat menjadi sebuah objek pariwisata, baik itu perubahan yang lebih baik maupun lebih buruk.

Terkadang uang membuat banyak orang melupakan dan tidak memperhatikan keselarasan. segala cara dilakukan untuk menghasilkan uang. tidak peduli dengan kerusakan yang ditimbulkan dan kelestarian jangka panjang.

Kemana Indonesia yang terkenal dengan keramahannya? sepertinya hilang kala datang kesebuah tempat destinasi (yang didatangi banyak orang dari dalam dan luar Indonesia) yang ternyata isinya adalah orang-orang yang hanya memikirkan uang padahal tempat wisata akan menjadi acuan banyak orang tentang bagaimana dan seperti apa kita. 

-Banyak orang berpikir pendek untuk meraup keuntungan untuk saat itu saja, menjual cendera mata yang mahal, menyewakan jasa yang mahal,atau memaksa pengunjung melakukan yang tidak mereka inginkan. Berfikir bahwa mereka tidak akan sering berkunjung membuat pedagang dan penjual jasa menawarkan biaya mahal, padahal jika kita berfikir untuk masa depan, seharusnya kita menawarkan sesuatu yang wajar dan sesuai kebutuhan kepada wisatawan. Ingat, pengalaman setiap wisatawan baik itu menyenangkan atau mengecewakan tentang sebuah destinasi akan tertanam dalam diri mereka dan akan disampaikan kepada orang lain, apalagi zaman sekarang dimana semua orang bebas menulis pengalaman mereka dalam sebuah blog dan akan dibaca oleh banyak orang. Sangat disayangkan jika akhirnya Indonesia dianggap sebagai negara dengan warganya yang dianggap sering memaksa atau mematok harga yang tidak wajar-

Apa yang bisa kita lakukan untuk mmengantisipasi komersialisasi tempat pariwisata berlebihan?
  • tidak ada salahnya membaca sebuah artikel atau mencari tahu informasi tentang sebuah destinasi sebelum mengunjunginya. kita tidak maukan liburan kita berakhir dengan kehabisan uang?
  • eksplorasi tempat dengan cara sendiri kadang lebih menyenangkan dan berkesan daripada kita hanya disuguhi beberapa tempat dengan bantuan orang lain.
  • saya rasa menuliskan sebuah destinasi dengan rinci dan memberi peringatan akan membuat orang yang akan berkunjung lebih waspada, dan dengan sendirinya warga sekitar akan mulai berpikir untuk merubah pola pikirnya. 


Ayo kita membuat perubahan, dan membuat Pariwisata Indonesia lebih baik.

Author: Lulu sulastri

1 comment:

  1. great writing, tp kalo soal peningkatan harga di lokasi wisata memang terjadi bukan hanya di indonesia, tp di seluruh dunia. Bahkan di lokasi yang terbilang "murah", jika dibandingkan dengan kota lain di negara tersebut, ya tetap lebih mahal. Tp pendapat kamu banyak benarnya juga, yaitu: masyarakat lokal tdk boleh semena2 naikin harga yg tdk masuk akal, tdk boleh menipu, tdk boleh memeras atau memaksakan kehendak (you got the points there!).

    2) soal harga jg harus ditinjau apakah kenaikan jd berlipat ketika ada kaitannya dgn keterbatasan sumber daya tsb di daerah yg brsgkutan? misalnya klo ke daerah pedalaman papua beli air mineral botol yg ukuran tanggung itu bisa sampai 50ribu. Mungkin kalo dibeli sama turis bisa lebih mahal. tp gak bisa disalahkan jg, karena untuk menyediakan air minum botolan itu para pedagang harus sewa pesawat terbang dari kota besar.

    3) wah kalo saya sih (sebagai penggemar jalan2 juga) nggak se-ekstrim itu sampai nggak mau menerima jasa pemandu. Saya malah suka cari guide lokal. Sekarang kan banyak tuh website2 yg jd marketplace para travel guide indie yg menawarkan paket wisata unik dan dipandu sama lokal. Saya suka jasa mereka karena tdk kaku seperti guide umumnya, tp justru kayak teman, bahkan biasanya mau mengenalkan keluarga & komunitas2 di sekitarnya, nunjukkin lokasi2 seru yg off the beaten track atau tempat makan minum murmer yg sedap.

    Ya namanya juga berkunjung ke tempat orang, kalo memang kita punya kesempatan jadi sumber berkat buat orang sana kenapa enggak? toh ternyata di sana kita tidur di hotel punya orang asing, makan di restoran asing (makanannya menu asing juga, jadi bahan bakunya import bukan hasil petani setempat), naik taksi milik perusahaan besar, bahkan beli oleh2 dari tokonya orang bule. di mana kontribusi kita buat org sana?

    ReplyDelete

Komentar adalah sepenuhnya tanggung jawab dari pengomentar.
Pihak Yulutrip tidak bertanggung jawab dengan segala isi yang terkandung dalam komentar.
salam \0/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...