header photo anigif_zps2629cc65.gif

Saturday, August 10, 2013

Berkah Dibalik Budaya Ketupat

  
               
Siapa yang tak kenal dengan makanan yang satu ini, makanan yang terbuat dari beras yang telah di bungkus oleh daun kelapa ini hanya ada saat-saat tertentu. Pada saat Hari Raya Idul Fitri, makanan yang satu ini telah menjadi sebuah makanan wajib di rumah.  Tanpa disadari ketupat telah menjadi budaya tersendiri yang menghiasi perayaan Idul Fitri.

Menilik sejarah , ketupat pada awalnya diperkenalkan oleh Sunan Kalijaga, ia memperkenalkan tradisi ketupat secara Islam pada masyarakat yang sebelumnya sudah memiliki tradisi tersebut sebagai bentuk alkulturasi budaya. Ketika itu, masih banyak masyarakat Indonesia yang masih menganut animisme dan dinamisme. Maka dari itu Sunan Kalijaga memperkenalkan ba’da lebaran dan ba’da ketupat kepada masyarakat. Ba’da ketupat dilaksanakan seminggu setelah umat Islam melaksanakan puasa sunah di bulan Syawal. Setelah itu, perayaan diadadakan dengan tradisi ketupat.

Ternyata budaya ketupat saat ini telah membawa berkah tersendiri bagi pak Asmat dan yang lain. Pak Asmat adalah seorang penganyam ketupat sekaligus seorang penjual ketupat. Laki-laki yang berumur  24 tahun ini berasal dari Malimping, Banten. Para penganyam ketupat yang berjumlah sekitar 30 orang berjualan di daerah pasar Bintaro, mereka semua berasal dari daerah Malimping, Banten sama seperti Pak Asmat. Pak Asmat menjual ketupatnya dengan harga 700-800 per ketupat dan biasa menjual perikat, satu ikat itu berjumlah 10 ketupat berarti pak Asmat menjual ketupatnya dengan harga 7000-8000/ ikat. Selain ketupat, pak Asmat juga bisa menjual kulit ketupat yang belum dianyam dengan harga yang lebih murah yaitu 4000-5000/ikat. Satu ikat kulit ketupat berjumlah hingga 50 kulit ketupat.

Pak Asmat
Setiap daerah memiliki cara yang berbeda-beda dalam melakukan tradisi ketupat ini. Kalau biasanya budaya ketupat terjadi pada saat menyambut Idul Fitri, lain halnya di daerah Banten. Di sana mereka tidak menjadikan ketupat sebagai kuliner wajib saat Idul Fitri melainkan pada tanggal 21 bulan Ramadhan. Inilah salah satu alasan mengapa para penganyam ketupat memilih berjualan di Jakarta saat menyambut Idul Fitri. Mereka berjualan disini sudah 3 tahun, mereka tahu info untuk berjualan dari seorang teman yang telah lama bekerja di Jakarta, kata Pak Asmat. Untuk dapat berjualan di Jakarta, Pak Asmat dan rombongan harus membayar mobil yang mereka sewa seharga 80 ribu Rupiah (pp). Rata-rata mereka membawa hingga 1000 buah kulit ketupat yang nanti akan mereka anyam disini, untuk membuat ketupat yang bagus biasanya diperlukan kulit kelapa yang tak terlalu tua ataupun terlalu muda. Biasanya mereka membeli kulit-kulit tersebut dengan cara membeli per pohonnya dari tetangga mereka di daerah Banten. Harga perpohonnya yaitu 5000 Rupiah dan biasanya dalam satu pohon berjumlah 100-200 kulit ketupat.

               
Dalam sehari Pak Asmat bisa menjual hingga 500 buah ketupat, itu berarti Pak Asmat mendapat pemasukkan hingga 400ribu Rupiah. Sebuah pendapatan yang sangat besar mengingat Pak Asmat hanya seorang pengangguran di Malimping. Itulah berkah yang di dapat pak Asmat dan yang lain, dan sekarang ia bisa membawa pulang uang tersebut untuk anak dan keluarga yang telah menunggunya di rumah. Dibalik hari kemenangan nan Fitri, ternyata menyimpan banyak berkah untuk yang lain, Khususnya budaya ketupat.
Kulit Ketupat yang belum matang (Busung Ketupat)

Kulit Kelapa, Bahan Dasar Membuat Kulit Ketupat
Author: Yuwi Jamal

1 comment:

  1. Wynn Casino and Tower Suites, Las Vegas, NV - Mapyro
    MapYO has 전라북도 출장마사지 3 서귀포 출장샵 restaurants, including a bar/restaurant, 3 bars/lounge, a nightclub and a casino. View a detailed profile of Wynn 김천 출장샵 Casino 밀양 출장샵 and 나주 출장샵 its restaurants

    ReplyDelete

Komentar adalah sepenuhnya tanggung jawab dari pengomentar.
Pihak Yulutrip tidak bertanggung jawab dengan segala isi yang terkandung dalam komentar.
salam \0/

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...