Kesenian terbang sejak kampung adat dukuh |
Kesenian
leluhur yang sangat unik dan menarik yang ada hanya di kampung adat dukuh, yang dilakukan oleh beberapa orang yang berpakaian hitam-hitam
(kampret), memakai iket kepala batik dan melantunkan lagu-lagu yang berisi
doa-doa kepada Allah SWT serta puji-pujian kepada nabi Muhammad SAW, yang
diiringi oleh dua buah terbang(rebana) dan dog-dog(kendang kecil).
Sejarahnya terbang sudah ada sejak
abad 17 dan perkembangannya kurang begitu mendapat perhatian dari luar kampung
dukuh sehingga kesenian ini hanya berkembang di kampung dukuh saja. Memasuki
awal abad ke-19, seni karuhun Kampung Dukuh ini, mendapat perhatian dan
dikembangkan oleh Aki Sanukri menjadi sebuah seni hiburan rakyat, kesenian
terbang sejak ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. Tidak hanya dikenal
oleh masyarakat Kampung Dukuh saja, kesenian ini ternyata dikenal pula di
hampir seluruh wilayah Kabupaten Garut.
Warisan kesenian ini diturunkan
oleh Aki sanurki kepada abah Ason dan abah Ayin lalu abah Ason dan ayin
menyerahkan atau mewariskan seni terbang sejak kepada generasi keempat, yakni
Yayan Hermawan.
Abah y7ayan selaku tetua kesenian terbang sejak |
Menurut abah yayan sebelum
melakukan kesenian ini para pemain harus melakukan pensucian terlebih dahulu
dan dalam perkembangannya, seni terbang sejak banyak mengalami perubahan,
terutama dalam pementasannya. "Seni terbang sejak kini sering dijadikan
seni untuk menghibur anak sunatan dan pernikahan. Pementasannya pun bisa
berlangsung semalam suntuk, pertunujjan seni terbang sejak ini di akhiri dengan
menampilkan seni debus yang merupakan seni berbalut magis. Ini terlihat ketika
salah satu dari pemain langsung tak sadarkan diri mengupas buah kepala dengan
mulutnya, setelah itu dipecahkan dengan kepalanya untuk diminum airnya. Usai
melakukan aksi menghebohkan, si pemain langsung loncat dari panggung menuju ke
arah penonton sambil mengeluarkan jurus-jurus pamacan. Namun kesigapan para
tetua Kampung Adat aksi nekat si pemain itu bisa diredakan.
foto-foto lain penampilan kesenian terbang sejak
penampilan kesenian terbang sejak saat di dago
Daftar Pustaka
|
No comments:
Post a Comment
Komentar adalah sepenuhnya tanggung jawab dari pengomentar.
Pihak Yulutrip tidak bertanggung jawab dengan segala isi yang terkandung dalam komentar.
salam \0/