header photo anigif_zps2629cc65.gif

Tuesday, December 18, 2012

Leuweung Sancang

Leuweung Sancang
Peta Pariwisata Garut
>> Administratif
Desa           : Sancang
Kecamatan : Cibalong
Kabupaten  : Garut
Provinsi       : Jawa Barat
Negara       : Indonesia

>> Batas Wilayah
Utara           : Perkebunan Karet Mira Mare
Selatan         : Samudera Indonesia
Timur           : Sungai Cikaengan
Barat           : Pameungpeuk/ Samudera Indonesia

>>
Luas             : 2.913 Ha
Ketinggian     : 0-3 m dpl
Temperatur    : 27 derajat Celcius/ Tahun
Suhu              : 17 derajat Celcius - 28 derajat Celcius


>> Aksesibilitas
  • 2 Km dari Pusat Kecamatan Pameungpeuk
  • 20 Km dari Kota Garut
  • 180 KM dari Bandung
  • bisa dicapai dari 2 tempat
    • Pameungpeuk (bus Jurusan Mira mare)- 3 Bus/ Hari (Rp.-/+ 3000)
    • Pantai Cijeruk Indah
>> Kekayaan
  • Hutan Mangrove, 
Akar Nafas Hutan Mangrove
Beberapa pohon yang terdapat di hutan mangrove diantaranya: kaboa ( aegiceras corniculatum linnaeus blanco ), api-api, tancang, Kijingkang,Pedada Granat (sonneratia alba j e smith
  • Hutan Pantai,
Hutan Pantai Sancang
Beberapa pohon yang terdapat di hutan Pantai diantaranya: calingcing, putat, butun, penggung , kihoe, kanyere, nyamplung, bintaro, dadap laut, Borogondolo, kibangbara dan lain-lain
  • Hutan Dataran Rendah
Hutan Dataran Rendah Sancang
Beberapa pohon yang terdapat di hutan dataran Rendah diantaranya: kitoke, kahiang, lame, teureup, palahlar, pohpohan, pisitan monyet dan lain-lain.
  >>
  • Tidak ada  fasilitas untuk Pariwisata 
  • Ditetapkan sebagai cagar alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 370/Kpts/Um/6/1978. 
  • Dua belas tahun kemudian, sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Kehutanan No 682/Kpts-II/1990 tanggal 17 November 1990, dikukuhkan pula kawasan perairan laut di sekitarnya sebagai cagar alam laut seluas 1.150 ha. Dengan demikian, luas keseluruhan Cagar Alam Leuweung Sancang menjadi 3.307 ha.
  • Kaboa (Aegiceras corniculatum linnaeus blanco) yang memiliki mitos sebagai tanaman yang tidak bisa sembarangan ditebang. Konon, jika tumbuhan tersebut ditebang dengan begitu saja, maka dalam sekejap di sisi kita akan muncul harimau jadi-jadian yang merupakan jelmaan pasukan pengawal setia Prabu Siliwangi.
  • Di muara Sungai Cipunagara ditemukan tumbuhan "werejit" (Ecoecabia agaloca) yang getahnya memiliki kadar racun sangat tinggi. Getah tersebut biasanya digunakan oleh dukun-dukun santet. Karena itu, pengambilannya hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki keterampilan khusus.
  • Tumbuhan lainnya adalah Rafflesia Patma yang lokasi habitatnya di muara Sungai Cikolomberan.
  •  Leuweung Sancang juga menyimpan tumbuhan sejenis meranti merah (Shorea sp) yang umurnya diperkirakan lebih dari seratus tahun. Tinggi pohonnya mencapai kurang lebih 50 meter dan garis tengahnya mencapai enam meter. "Hampir tiga depa orang dewasa," kata Dra Indriati Soemarto, Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Garut.
  • Pohon tersebut ditemukan Sutarmin, salah seorang karyawan Perkebunan Mira Mare. Namun, sebelum ditebang, tanaman langka itu diselamatkan Prof Dr Koosterman (alm), mantan Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB). 
  • CAGAR alam Leuweung Sancang juga menyediakan ladang penggembalaan yang tersebar di lima lokasi. Tetapi, sebagian ladang penggembalaan tersebut sudah berkurang hingga hanya tinggal tiga lokasi, masing-masing di Cijeruk (20 ha), Cipalawah (30 ha), dan Ciporeang (20 ha). Sayang sebagian dari ladang penggembalaan tersebut banyak yang sudah berubah fungsi. Di Blok Cijeruk misalnya, ladang penggembalaan sudah berubah fungsi jadi ladang yang ditanami padi huma dan jagung.
  • Padahal, ladang penggembalaan tersebut sangat dibutuhkan sebagai sumber makanan banteng (Bos sondaicus) dan satwa herbivora lainnya. Sebuah catatan mengungkapkan, pada tahun 1984 populasi banteng di kawasan ini berjumlah 173 ekor. Sebanyak 46 ekor jantan, 100 betina, dan 27 ekor anak. Tetapi, pada tahun 1988 populasinya hanya tinggal 95 ekor dan tahun 1992 sebanyak 64 ekor.
  • Selain banteng, jenis satwa liar di kawasan cagar alam tersebut antara lain kucing hutan (Felis bengalensis), kancil (Tragulus javanicus), mencek (Muntacus muncak), dan jeralang (Ratupa bicolor), macan tutul (Pantherapandus), burung kipas (Rhipidura Javanica), merak (Pava Mutius), owa (Hylobater molocn), rangkong (Buceros rhinoceros), serta masih banyak yang lainnya. 
  • Selain flora dan fauna di atas, Cagar Alam Leuweung Sancang masih menyimpan kekayaan hayati lainnya yang terdiri dari bermacam-macam biota laut. Berbagai macam jenis kerang, ikan hias, dan biota laut lainnya bisa ditemukan di perairan pantai yang merupakan bagian dari kawasan cagar alam.
  • aktivitas yang bisa dilakukan:
    • research
    • camping
    • trekking 
    •  dll
  •  Tidak diijinkan mengambil Pohon Kaboa, Tidak diijinkan membuang sampah sembarangan, tidak diijinkan mengganggu hewan.
ingat selalu

Jangan Ambil apapun selain Gambar dan pengalaman
jangan meninggalkan apapun selain jejak kaki
jangan membunuh apapun selain waktu


Daftar Pustaka
www.terranet.or.id 
>>
Photo Gallery From Picasa

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...