Kebanggaan seorang traveler mendatangi seluruh tempat eksotis, mencari yang tidak bisa ditemukan banyak orang, menunggah photo "unreal", mencari kepuasan yang langka, dan datang dengan mental "tamu" adalah sesuatu yang salah besar!
Ketika datang ke sebuah destinasi, yang pertama terpikir adalah mengambil photo dari sudut sebagus-bagusnya, mengusahakan sampah tidak terambil gambarnya, dan meng-upload-nya tanpa memberikan keterangan tambahan informasi sebenarnya tentang sebuah destinasi, atau meminta teman mengambil gambar diri dengan latar belakang pemandangan, meng-upload-nya, memberi keterangan tempat, dan sedikit tulisan di status berharap mendapat komentar?
Ayolah dewasa!!
Apa yang kalian cari saat melakukan sebuah perjalanan? mencari hiburan? mendapatkan latar belakang gambar yang bagus? atau hanya ingin menunjukan kepada semua orang bahwa kalian pernah mendatangi banyak tempat dan dianggap sebagai seorang "penjelajah"?
Belajarlah untuk lebih bijaksana dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya sebelum datang ke suatu tempat, meminimalisir kerusakan tempat yang dikunjungi, meminimalisir perubahan budaya yang terjadi akibat kedatangan orang asing, dan katakan sejujurnya apa yang terlihat disana tanpa melebih-lebihkan.
Kita memiliki tanggung jawab atas perubahan yang terjadi, baik buruknya suatu perubahan tergantung dari apa yang kita hasilkan sebagai sebuah informasi.
Hentikan Eksploitasi alam Indonesia, mari menikmatinya tanpa merusak dan menggangu, jadilah seorang traveler pintar, yang berpikir panjang sebelum melakukan sesuatu yang di anggap "keren".
Banyak orang yang sudah sadar dan mulai melakukan perjalanan pintar, ayo bergabung dan jadilah traveler pintar!!
salam backpacker wanita!
original post: Traveler Penyumbang Kerusakan Indonesia
contributor: Lulu Sulastri
Kalau yang masih melakukan hal kayak gitu ketika traveling, dia bukan traveler, tapi turis. Traveler itu pasti tahu apa yang dia lakukan ketika memasuki tanah orang
ReplyDeleteterlepas dari sebutan apa yang mereka sandang (atau ingin disebut apa mereka) traveler, backpacker, flashpacker, lone ranger, adventurer, tourist atau apalah namanya akhirnya kembali lagi pada individu masing-masing. --karena terkadang nama yang disandang tidak sesuai dengan karakter yang seharusnya--
Deleteterimakasih mas Arif untuk komentar dan waktunya. :)
itulah pentingnya sebuah pemahaman perjalanan sendiri.
ReplyDelete“Jangan bunuh sesuatu kecuali waktu. Jangan ambil sesuatu kecuali gambar. dan Jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak kaki”.
kode etik